Tuesday, August 29, 2023

Uang kertas DICARI

DICARI uang-uang kertas jaman penjajahan Belanda seri JAVASCHE BANK
Bila ada diantara pembaca yang memiliki uang2 tersebut di bawah ini dan berniat untuk menjualnya, silahkan hubungi saya di email arifindr@gmail.com atau telp di 0815 9988188.


Semua pecahan seri Javasche Bank sampai dengan tahun 1920 seperti:


Seri Creatie 1815

Seri Creatie 1815 merupakan surat kredit pemerintah Belanda, terdiri dari pecahan 1, 5, 10, 25, 50, 100, 300, 600 dan 1000 gulden. Dicari dalam kondisi baik dan asli. Seri ini banyak sekali dipalsukan, terutama untuk pecahan 1 dan 1000 gulden.


Seri Recepis (1846)
Seri Recepis atau disebut juga Recepis Perak (1846) terdiri dari pecahan 1, 5, 10, 25, 100, 500 gulden. Dicari dalam kondisi baik dan asli.



Seri Bingkai I (1864-1903)
Seri yang sangat sulit ditemukan, bernilai tinggi dan terdiri dari pecahan 5, 10, 25, 50, 100, 200, 300, 500 dan 1000 gulden. Dicari dalam segala kondisi.




Seri Bingkai II (1873-1924)
Terdiri dari pecahan 10, 25 dan 50 gulden, Ada dalam bentuk specimen dan ada juga yang bernomor jalan. Dicari dalam bentuk nomor jalan.




Seri Coen Mercurius (1897-1924)
Bentuknya besar dan memiliki tepi yang tidak rata, bergambar JP Coen di kanan dan patung Mercurius di kiri, terdiri dari pecahan 100, 200, 300, 500 dan 1000 gulden. Juga terdapat dalam bentuk beredar dan specimen. Dicari dalam bentuk baik dan utuh.



Seri Coen I (1901-1924)
Hanya terdiri dari pecahan 5 gulden, tetapi memiliki setidaknya 10 variasi tanda tangan.
 Terdapat dalam bentuk specimen atau nomor jalan. Dicari dalam bentuk baik.



Seri Munbiljet Wilhelmina (1919-1920)
Diterbitkan dalam rangka perkawinan ratu Wilhelmina, terdiri dari pecahan 1 dan 2,5 gulden. 
Dicari dalam bentuk minimal extra fine.



Seri Gedung (1919-1921)
Bergambar gedung Javasche bank, terdiri dari pecahan 20, 30 dan 40 gulden. Ada dalam bentuk proof, specimen maupun nomor berjalan. Dicari dalam bentuk nomor jalan. Tetapi jenis ini terdapat banyak bentuk palsunya.



Seri Munbiljet II (1920)
Terdiri dari pecahan 1/2, 1 dan 2,5 gulden. Pecahan 1/2 dan 1 gulden cukup mudah ditemukan, tetapi pecahan 2,5 sedikit sulit didapatkan terutama yang berkondisi baik. Dicari dalam bentuk minimal extra fine.


Seri JP Coen II (1925-1931)
Pecahan 5, 10, 25, 50 dan 100 gulden dicari dalam kondisi minimal EF
Pecahan 200, 500 dan 1000 gulden dicari dalam kondisi baik dan utuh.
Pecahan 300 gulden dicari dalam segala kondisi asalkan utuh.


Seri Wayang 1938-1939
Pecahan 5, 10, 25 gulden dicari dalam kondisi UNC
Pecahan 50 dan 100 gulden dicari dalam kondisi minimal very fine
Pecahan 200, 500 dan 1000 gulden dalam segala kondisi asalkan utuh.



Seri NICA 1943
Pecahan 25, 50 dan 100 gulden dicari dalam kondisi UNC
Pecahan 500 gulden dicari dalam kondisi baik dan utuh.





Selain uang2 di atas, bila anda memiliki uang2 jaman penjajahan Belanda atau uang2 Indonesia lainnya yang ingin di jual baik satuan maupun borongan, silahkan hubungi saya di email arifindr@gmail.com atau telp: 0815 9988188


Terima kasih

Thursday, August 24, 2023

2000 - 2016

Di tahun 2000-2016 Bank Indonesia mengeluarkan secara lengkap pecahan baru dari nominal terkecil hingga terbesar dengan gambar depan pahlawan nasional. Semua pecahan memiliki lebar yang sama yaitu 65 mm dan pola yang mirip sehingga boleh dikatakan menyerupai satu seri. Mungkin dapat kita sebut seri tahun 2000 an ini sebagai seri pahlawan.



Pecahan 1000 Rupiah tahun emisi 2000


Bergambar Kapitan Pattimura dan bertanda air Tjut Njak Dhien di bagian depan dan Pulau Tidore di bagian belakang. Tahun cetak yang ada dimulai dari 2000 s/d 2016

                                                         Pecahan 1000 Rupiah TE 2000

Terdapat 4 variasi tanda tangan dengan 14 variasi tahun cetak :


Anwar Nasution-Aulia Pohan
1. 2000/2000
2. 2000/2001
3. 2000/2002
4. 2000/2003
5. 2000/2004
6. 2000/2005
7. 2000/2006
8. 2000/2007
9. 2000/2008

Boediono-Budi Mulya
10. 2000/2009

Darmin Nasution-Budi Mulya
11. 2000/2011
12. 2000/2012
13. 2000/2013

Agus Martowaedjojo-Perry Warjiyo
14. 2000/2016








Pecahan 2000 Rupiah tahun emisi 2009

Karena diterbitkan belakangan maka pecahan ysng bergambar depan Pangeran Antasari ini memiliki variasi yang paling sedikit. Yaitu hanya 4 jenis tanda tangan dengan total 8 variasi tahun cetak.


   Pecahan 2000 Rupiah TE 2009

Miranda S Goeltom-Budi Rochadi
1. 2009/2009

Darmin Nasution-Budi Rochadi
2. 2009/2010
3. 2009/2011

Darmin Nasution-Ronald Wass
4. 2009/2012
5. 2009/2013

Agus Martowardjojo-MirzaAdistyaswara
6. 2009/2014
7. 2009/2015
8. 2009/2016






Pecahan 5000 Rupiah tahun emisi 2001

Bergambar Tuanku Imam Bonjol di bagian depan dan perajin tenun Sikek Sumatera Barat di bagian belakang. Mempunyai tahun cetak dari 2001 s/d 2016

                                                            Pecahan 5000 rupiah 2001


Pecahan ini memiliki variasi sangat banyak, dengan 6 tandatangan yang berbeda dan 18 variasi tahun cetak. Sungguh membuat pusing.

Syahril Sabirin-Miranda Goeltom
1. 2001/2001
2. 2001/2002
3. 2001/2003
4. 2001/2004
5. 2001/2005
6. 2001/2006
7. 2001/2007
8. 2001/2008

Boediono-Ardhayadi
9. 2001/2009

Darmin Nasution-Ardhayadi
10. 2001/2010
11. 2001/2011
12. 2001/2012
13. 2001/2013

Darmin Nasution-Halim Alamsyah
14. 2001/2013

Agus Martowardjojo-Hendar
15. 2001/2014
16. 2001/2015
17. 2001/2016

Agus Martowardjojo-Erwin Rijanto
18. 2001/2016

Total ada 6 variasi tanda tangan dan 18 variasi tahun cetak
Butuh ketelitian dan kerja keras untuk mengumpulkan semuanya



Pecahan 10000 Rupiah tahun emisi 2005

Bergambar Sultan Mahmud Badaruddin II di bagian depan dan Rumah Limas Palembang di bagian belakang. Uang ini ada 2 jenis,, disain lama yang berwarna merah dan disain baru yang berwarna ungu.

                                                


                                                  Brosur resmi dari BI tentang uang ini 


DISAIN LAMA
(MERAH)
Terdiri dari 2 tanda tangan dengan 6 variasi tahun cetak

Burhanuddin Abdullah-Bun Bunan EJ
1. 2005/2005
2. 2005/2006
3. 2005/2007
4. 2005/2008
5. 2005/2009

Boediono-Muliaman D Hadad
6. 2005/2009



DISAIN BARU
(UNGU dengan BINTIK)
Terdiri dari 4 tanda tangan dengan 9 variasi tahun cetak


Darmin Nasution-Muliaman D Hadad
7. 2005/2010
8. 2005/2011
9. 2005/2012
10. 2005/2013


Darmin Nasution-Sarwono
11. 2005/2013



Agus Martowardjojo-Perry Warjiyo
12. 2005/2014
13. 2005/2015
14. 2005/2016



Agus Martowardjojo-Hendar
15. 2005/2016

Total dari 2 disain tersebut adalah 6 variasi tanda tangan dengan 15 variasi tahun cetak
Cukup banyak dan cukup membingungkan.





Pecahan 20000 Rupiah tahun emisi 2004

Sempat menjadi perdebatan karena kesalahan menulis nama pahlawan yang tertera. Tetapi tidak terdengar kelanjutannya. Tahun cetak dimulai dari 2004 s/d 2016.

Pecahan ini memiliki 2 disain dengan warna yang sama yaitu  disain lama yang tanpa bintik dan disain baru (dengan bintik)

DISAIN LAMA
(TANPA BINTIK)


Terdiri dari 3 variasi tanda tangan dan 8 variasi tahun cetak

Burhanuddin Abdullah-M Ibrahim
1. 2004/2004
2. 2004/2005
3. 2004/2006
4. 2004/2007
5. 2004/2008


Boediono-Siti CH Fadjirijan
6. 2004/2009


Darmin Nasution-Halim Alamsyah
7. 2004/2010
8. 2004/2011


DISAIN BARU
(DENGAN BINTIK)
Ada 3 variasi tanda tangan dengan 7 variasi tahun cetak


Darmin Nasution-Alamsyah
9. 2004/2011
10. 2004/2012
11. 2004/2013


Agus Martowardjojo-Ronald Wass
12. 2004/2014
13. 2004/2015
14. 2004/2016


Agus Martowardjojo-Perry Warjiyo
15. 2004/2016


Dengan 2 disain, lama dan baru dan 6 variasi tanda tangan, uang ini memiliki 15 variasi tahun cetak
Cukup banyak dan cukup menyulitkan untuk melengkapi semuanya



Pecahan 50.000 Rupiah tahun emisi 2005

 

Uang ini bergambar muka I Gusti Ngurah Rai, pahlawan nasional dari Bali, sedang di bagian belakang bergambar Danau Beratan di Bedugul juga dari Bali. Gambar belakang tiap nominal selalu merupakan tempat dimana pahlawan di gambar depan berasal kecuali nominal 100.000.

1000 Rupiah :
Bergambar Pattimura yang berasal dari Maluku, gambar belakangnya Pulau Tidore yang berada di Maluku juga

2000 Rupiah :
Bergambar Pangeran Antasari yang berasal dari Kalimantan Selatan, gambar belakang adalah tarian adat Dayak yang berasal dari Kalimantan juga

5000 Rupiah :
Bagian depan bergambar Tuanku Imam Bondjol asal Sumatera Barat, bagian belakang uang bergambar pengrajin tenun Sikek yang berasal dari Sumatera Barat juga

10000 Rupiah :
Bergambar Sultan Mahmud Badaruddin II asal Palembang, bagian belakang bergambar rumah Limas, rumah adat asal Palembang juga.

20000 Rupiah :
Bergambar Oto Iskandar Di Nata asal Bandung Jawa Barat, gambar belakang pemetik teh yang umumnya berasal dari Jawa Barat juga.

50000 Rupiah :
Kedua gambar depan dan belakang berasal dari Bali

100000 Rupiah :
Bergambar Sukarno Hatta, dua sejoli pemimpin Indonesia yang beribukota di Jakarta dengan gambar belakang Gedung MPR/DPR di Jakarta juga.


Uang 50000 Rupiah ini juga terdiri dari 2 jenis yaitu disain lama dan disain baru.


DISAIN LAMA
(TANPA BINTIK)


Ada 5 variasi tanda tangan dengan 8 variasi tahun cetak

Burhanuddin Abdullah-Maman Somantri
1. 2005/2005
2. 2005/2006
3. 2005/2007
4. 2005/2008
5. 2005/2009

Boediono-Hartadi Sarwono
6. 2005/2009

Darmin Nasution-Hartadi Sarwono
7. 2005/2010
8. 2005/2011


DISAIN BARU
(DENGAN BINTIK)


Ada 3 variasi tanda tangan dengan 7 variasi tahun cetak


Darmin Nasution-Hartadi Sarwono
9. 2005/2011
10. 2005/2012
11. 2005/2013

Agus Martowardjojo-Halim Alamsyah
12. 2005/2014
13. 2005/2015
14. 2005/2016

Agus Martowardjojo-Ronald Wass
15. 2005/2016


Jadi total semua ada 2 disain dengan 6 variasi tanda tangan dan 15 variasi tahun cetak.
Cukup banyak, cukup membingungkan dan membutuhkan dana cukup banyak untuk melengkapinya.




Pecahan 100.000 Rupiah tahun emisi 2004

Bergambar mirip dengan pecahan 100.000 rupiah polymer tahun 1999 tetapi terbuat dari kertas. Pengaman yang ada lengkap dari benang, watermark dan tinta yang berubah warna bila dihadapkan ke lampu ultraviolet. Terdiri dari 3 variasi disain, lama (tanpa bintik), baru (dengan bintik) dan NKRI. Tahun cetak yang ada dari tahun 2004 s/d 2016.



DISAIN LAMA
(TANPA BINTIK)


Terdiri dari 3 variasi tanda tangan dengan 9 variasi tahun cetak

Burhanuddin Abdullah-Aulia Pohan
1. 2004/2004
2. 2004/2005
3. 2004/2006
4. 2004/2007
5. 2004/2008
6. 2004/2009

Boediono-Miranda S Goeltom
7. 2004/2009

Darmin Nasution-Budi Rochadi
8. 2004/2010
9. 2004/2011


DISAIN BARU
(DENGAN BINTIK)
Terdiri dari 3 variasi tanda tangan dan 5 tahun cetak

Darmin Nasution-Ardhayadi
10. 2004/2011
11. 2004/2012
12. 2004/2013

Darmin Nasution-Ronald Wass
13. 2004/2013

Agus Martowardjojo-Mirza
14. 2004/2014

DISAIN BARU
(DENGAN BINTIK dan NKRI)

Perhatikan bedanya :
Bagian muka
1. Tahun cetak pindah ke bagian belakang
2. Tahun emisi menjadi di bagian depan
3. Penandatangan Gubernur dan Deputi Gubernur berubah menjadi Gubernur dan Menteri Keuangan
4. Tulisan Dewan Gubernur dihapus
5. Warna keemasan pada lambang Garuda di pojok kanan atas
6. Tulisan Bank Indonesia di kiri bawah berubah menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia

Bagian belakang
1. Warna keemasan pada angka 100000 di pojok kiri atas
2. Warna nomor seri terbalik, hitam menjadi merah dan sebaliknya
3. Tulisan BANK INDONESIA di pojok kanan atas mengecil

Agus Martowardjojo-M Chatib Basri
15. 2004/2014
16. 2004/2015

Agus Martowardjojo-Bambang Brodjonegoro
17. 2004/2015
18. 2004/2016



Total semua dari 3 macam disain (lama, baru dan NKRI), terdapat 8 variasi tada tangan dengan 18 variasi tahun cetak. Tersulit dan termahal bila dibandingkan nominal2 lainnya. Sungguh membingungkan dan menyusahkan. Perlu satu album khusus untuk melengkapi seri ini.
Semoga di seri2 selanjutnya BI tidak lagi membuat variasi uang sebanyak ini.




Pada pecahan 100000 ini terdapat  beberapa variasi watemark seperti yang terlihat di bawah ini, nanti akan kita bahas ya.


Variasi watermark pada pecahan 100.000 TE 2004



Masi belum puas dengan semua variasi yang bikin pusing ini, BI masih mau menambah sakit kepala kita dengan mengeluarkan juga versi UNCUT nya :


Uang Kertas Bersambung (Uncut)

Pada tahun 2004 dan 2005 bersamaan dengan dikeluarkannya uang baru, Bank Indonesia menerbitkan uang kertas bersambung (uncut) untuk yang pertama kalinya yang terdiri dari pecahan 10.000, 20.000, 50.000 dan 100.000 rupiah dalam edisi yang sangat terbatas. Masing-masing pecahan terdiri dari 2 tipe uncut yaitu 2 lembar (2x) dan 4 lembar (4x).


Brosur tentang uang kertas bersambung (uncut)


Pecahan 20.000 rupiah uncut (2x)

Setiap uang uncut dilengkapi dengan folder mewah yang berisi penjelasan dan sertifikat keaslian. Hanya diterbitkan sebanyak 5000 set. Harga perdana Rp. 300.000,-


Bagian luar folder 20.000 rupiah uncut (2x)

Bagian dalam folder yang berisi penjelasan tentang uang uncut


Pecahan 20.000 rupiah uncut (2x) berikut sertifikat


Pecahan 100.000 rupiah uncut (2x)

Saat ini harga perdana Rp. 500.000,- perset.


Bagian luar folder pecahan 100.000 rupiah uncut (2x)


Bagian dalam folder pecahan 100.000 rupiah uncut (2x)


Pecahan 100.000 rupiah uncut (2x) berikut sertifikat



Pecahan 10.000 rupiah uncut (2x)

Diterbitkan dalam jumlah yang lebih sedikit lagi, hanya 1700 set. Harga saat diluncurkan berkisar di Rp. 300.000,- per set.


Bagian luar folder pecahan 10.000 uncut (2x)


Penjelasan pecahan 10.000 rupiah uncut (2x)



Pecahan 10.000 rupiah uncut (2x) berikut sertifikat



Pecahan 50.000 rupiah uncut (2x)

Hanya diterbitkan dalam jumlah 1100 set.


Bagian luar folder


Bagian dalam folder pecahan 50.000 rupiah uncut (2x)



Pecahan 50.000 rupiah uncut (2x) berikut sertifikat


Uang Kertas Uncut 4x

Selain tipe 2x, pada saat yang bersamaan Bank Indonesia juga mengeluarkan tipe yang 4 lembar (4x). Tipe yang satu ini juga dilengkapi dengan folder mewah yang berisi penjelasan dan sertifikat keaslian. Saat ini sangat sulit menemukan jenis uncut (4x) yang beredar dipasaran, rupanya semua uncut yang ada sudah di tangan para kolektor. Harganya pun sudah tidak jelas lagi.



Bagian luar folder uang uncut (4x)


Contoh isi folder pecahan 20.000 rupiah uncut (4x)



Penjelasan yang ada di dalam folder pecahan 100.000 uncut (4x)



Contoh sertifikat keaslian yang terdapat di dalam folder


Isi folder pecahan 100.000 uncut (4x)




Uncut 4x yang diterbitkan oleh Bank Indonesia





Kesimpulan untuk seri Pahlawan I (2000-2016) cuma satu kalimat saja yaitu :
Sangat banyak variasi dan sangat membingungkan.
Saya yakin akan banyak kolektor yang pusing dan akhirnya segan untuk melengkapinya.
 
Kritik dan saran hubungi arifindr@gmail.com atau 08159988188