Monday, June 19, 2023

Miscut asli kah?

Sekitar tahun 2016 saya memborong sejumlah besar uang-uang kuno ex kolektor dari daerah Jakarta Selatan. Banyak diantaranya yang sangat menarik seperti :

Wayang 50, 100 dan 200 Gulden, seri binatang termasuk rusa dan badak issued, NICA set lengkap, NNG 1954 dan sebagainya.




Mari kita pusatkan perhatian kita pada uang 1000 Rupiah Sutomo 1980 yang sepintas tampak seperti salah potong/salah cetak. 


Uang ini masih lengkap dengan sampul plastik dan keterangan harganya. Menurut pemilik dibeli disekitar tahun 1990an dengan harga Rp85.000. Cukup mahal untuk masanya.



Uang bernomor seri UDV262300 ini dianggap sebagai "salah cetak" dengan memiliki extra margin bagian bawah yang lebih lebar, lengkap dengan separasi warnanya. Sepintas nampak sangat menarik. Apalagi di jaman itu belum ada internet/sosmed sehingga sulit untuk mendapatkan pembanding.
Singkat kata si pemilik tertarik dengan barang tersebut yang katanya aneh dan menarik sehingga dibeli dan disimpan selama puluhan tahun. Lengkap dengan plastik pelindung dan labelnya. Sungguh seorang kolektor yang apik.

Waktu saya beli, sayapun tidak curiga dan saya simpan sampai bertahun-tahun lamanya, sampai suatu saat saya merasa ada yang janggal :
1. Mengapa pada uang ini ada bekas seperti sambungan pada extra marginnya dan sambungannya tampak rapuh dan sudah mulai memutus di beberapa bagian.  



2. Mengapa separasi warna yang ada di margin bagian bawah memberikan kesan belepotan, tidak mulus seperti print dari percetakan. 



Bandingkan dengan contoh di bawah :

Separasi warna asli dari percetakan, mulus dan rapi




Makin penasaran, saya periksa lebih lanjut uang ini.
Apakah uangnya asli? Apakah exrtra marginnya juga asli ? 
Mungkin kah sambungan?

1. Pengamatan terhadap watermark  :

Watermark bergambar pahlawan nasional Sultan Hassanudin, menandakan kalau uang ini asli

2 Benang pengaman :

Tampak jelas benang pengaman yang memanjang bahkan sampai ke extra margin di bagian bawah, sehingga lebih menyakinkan kalau uang ini asli dan sangat mungkin extra margin bawah yang belepotan itu juga asli. Apalagi setelah diperbesar dan dengan nyata tampak tulisan "INDONESIA" di benang tersebut


3. Ultra violet


Di bawah lampu ultra violet tampak benang pengaman yang berpendar kebiruan memanjang sampai ke extra margin di bagian bawah. Menambah keyakinan kalau uang ini berikut extra marginnya adalah asli.

4. Lain lain
Di extra margin bagian depan sisi kiri terdapat garis potong yang menambah satu lagi keyakinan kalau extra margin uang ini asli.

 
Sebaliknya di bagian tengah extra margin terdapat pendar yang belepotan, bekas apakah itu? Apakah bekas lem?




Berdasarkan bukti2 di atas maka dapat diambil rangkuman sbb :
Uang nya sendiri adalah asli, sedangkan untuk extra marginnya :
Yang mendukung keaslian :
1. warna, ketebalan kertas sama dengan uangnya
2. benang pengaman asli yang menyambung dengan uang
3. ada garis potong di sisi kiri depan
Yang mendukung palsu/rekayasa
1. separasi warna belepotan
2. ada berkas pendar di bagian tengah yang mungkin merupakan bekas lem
3  uang dengan extra margin tampak tidak menyatu, ada seperti bekas sambungan yang rapuh dan mudah di putus.

Berdasarkan semuanya maka dapat diambil kesimpulan kalau kemungkinan besar extra margin uang ini adalah asli, karena terlalu sulit untuk memalsukannya, harus menggunakan kertas uang asli yang berbenang pengaman yang tidak mungkin bisa didapatkan, belum lagi menyambungnya dengan penuh kehati2an dan presisi yang sangat tinggi. Adapun batas antara uang dengan extra margin yang tampak rapuh tersebut mungkin disebabkan pisau pemotong yang mulai tumpul sehingga margin tidak terpotong dengan sempurna. Demikian juga dengan separasi warna yang belepotan tersebut mungkin memang asli dari percetakan.

Bisakah kesimpulan ini diterima ?
Mohon saran pembaca

Jakarta Juni 2023

















Monday, June 12, 2023

10.000 Rupiah "BARONG" Variasi Baru



Kita semua tentu kenal dengan uang bergambar 'Barong" ini.  Uang beremisi 1975 ini diedarkan bersamaan dengan pecahan Rp100 "BADAK" emisi 1977, Rp.500 "WANITA & ANGGREK" emisi 1977, Rp.1000 "DIPONEGORO" emisi 1975 dan Rp.5000 "NELAYAN" emisi 1975. 

Kelima nominal tersebut menggantikan seri Jendral Sudirman emisi 1968 yang telah habis masa berlakunya.


10.000 Rupiah "BARONG" emisi 1975

Uang bergambar relief candi Borobudur di bagian depan dan Barong di bagian belakang ini sangatlah indah, tidak heran banyak kolektor yang mencarinya sehingga harganya pun selalu naik. Harga saat ini untuk kondisi UNC sudah dikisaran 5 juta Rupiah.

Beberapa tahun yang lalu, saya mendapatkan penawaran dari seorang awam yang memiliki beberapa uang lama peninggalan ayahnya yang mantan pejabat. Diantaranya ada selembar uang barong yang dianggapnya salah cetak karena hanya tercetak sisi depannya saja dengan sisi belakang kosong.

10.000 Rupiah "BARONG" misprint?

Semula saya pun beranggapan kalau uang tersebut memang misprint dengan sisi belakang blank alias kosong. Tetapi setelah saya teliti lebih lanjut betapa terkejutnya saya, karena ternyata saya menemukan banyak perbedaan dengan versi yang biasa kita lihat.

1. Uang ini bertahun 1974 bukan 1975 


2. Ada perbedaan warna  di bingkai bagian tengah uang. Lebih pucat pada emisi 1974


3. Ada perbedaan bentuk diamond di sisi kiri uang, lebih kecil pada emisi 1974



4. Ada perbedaan tulisan DIREKSI dan perbedaan tanda tangan direktur
Emisi 1974 : Tulisan DIREKSI lebih kecil dengan tanda tangan direktur BI yang berbeda dari emisi 1975, warna tandatangan gubernurpun berbeda, merah pada emisi 1974 dan hitam pada emisi 1975


5. Terakhir ternyata watermarknya pun berbeda

Jendral Sudirman pada emisi 1975



Kepala banteng pada emisi 1974

Dengan banyaknya perbedaan yang ditemukan, maka dapat dipastikan kalau uang ini merupakan varian baru seri barong. Mungkin termasuk tipe proof.
Karena penasaran, saya mengirimnya ke PMG. Hasilnya ternyata diluar dugaan,


Uang ini ditolak untuk di seal oleh PMG, dinyatakan IT (Ineligible Type) dengan alasan memiliki desain yang berbeda dari yang beredar dan belum pernah ditemukan jenis yang serupa sehingga keasliannya masih dipertanyakan. 
Sayang sekali bukan?



Walau demikian uang ini resmi tercatat di web PMG dengan nomor urut INDONESIA 115pd1


Dengan semua ciri2 dan perbedaan yang ada, saya yakin kalau uang ini asli. Mungkin ini bentuk proofnya atau mungkin juga bentuk printer design seperti yang ditulis oleh PMG. Mudah-mudahan suatu saat nanti, uang ini dapat diakui keberadaannya dan bisa dimasukkan kedalam katalog. 



10.000 Rupiah emisi 1975
Gambar depan relief candi Borobudur, gambar belakang patung Batara Kala dari Candi Jago
a. Proof/Printer Design 1974 wm kepala banteng
b. 3 huruf 6 angka wm Jendral Sudirman
c. Specimen, 3 huruf dimulai dengan X, 6 angka

Bila ada diantara teman2 yang memiliki uang serupa atau jenis yang lain silahkan hubungi saya di email arifindr@gmail.com 

Jakarta 12 Juni 2023












Sunday, June 11, 2023

Kisah Perburuan Uang Kuno di tahun 2013

Sebagai kolektor sudah sepantasnya kita selalu berburu, mencari uang-uang kuno yang belum kita miliki. Tetapi apakah anda pernah bertanya-tanya di dalam hati sampai kapankah perburuan ini berakhir? Apakah ada satu titik jenuh dimana kita  merasa puas dan tidak mencari lebih lanjut? Jawabannya tergantung dari masing-masing orang karena sebagai manusia kita selalu berubah. Jawaban saat ini belum tentu sama dengan jawaban esok. Sekarang berburu mati-matian siapa tahu bulan depan menjual habis-habisan.

Salah satu sifat kolektor yang paling negatif adalah egois. Urusan lain boleh kita berteman, tetapi urusan uang kuno tidak ada istilah teman. Kita terus mencari, bersaing, sikut kanan dan kiri demi mendapatkan selembar kertas yang dalam sekejap dilupakan. Kita tidak pernah ingat lagi uang-uang kuno hasil buruan kita yang tersimpan di album berdebu, yang kita ingat adalah yang belum kita miliki, yang sekarang masih dimiliki orang lain. Kita berangan-angan andai saja uang2 kuno milik orang lain bisa kita miliki semuanya, padahal banyak teman-teman lain yang juga berangan-angan demikian terhadap uang koleksi kita. Kita selalu melihat ke atas, tidak pernah puas dan tidak menghargai semua jerih payah yang telah kita keluarkan.

Pada kesempatan ini, walau sepuluh tahun telah lewat, saya mencoba membuka suatu suasana baru yang belum pernah dilakukan oleh kolektor manapun, yaitu memuat secara gamblang hasil-hasil perburuan yang saya lakukan selama tahun 2013. Bukan hanya hasil melainkan juga sebagian besar harganya. Tujuannya bukan untuk show atau pamer tetapi lebih kearah suatu pesan moral untuk saling terbuka dan menghargai apa yang telah kita dapatkan. Apa salahnya kalau kita bisa saling membagi, bukan membagi secara fisik karena uang kuno yang susah payah kita dapatkan tentu tidak mungkin dibagi ke orang lain, tetapi membagi dengan cara lain misalnya membagi gambar, membagi cerita atau bila berkenan boleh juga membagi harga beli sehingga bisa menambah pengetahuan kita semua. Jadikanlah pengalaman teman lain sebagai pengalaman kita juga, jadikanlah perburuan teman lain sebagai perburuan kita juga.


Kilas balik sepuluh tahun yang lalu (2013)
Dari semua barang yang saya dapatkan selama tahun 2013, bisa dilihat bahwa dalam berburu, saya tidak pernah memasang target. Tahun ini harus membeli barang ini, tahun depan barang itu dan seterusnya, kita tidak bisa memprediksi barang yang akan keluar, semuanya sangat tergantung keadaan. Seperti di tahun 2013 banyak sekali barang langka yang beredar dipasaran seperti wayang 500 dan 1000 Gulden (setidaknya masing-masing terlihat 2 dan 5 kali), Coen Mercurius issued, proof dan beberapa essay. Padahal uang-uang tersebut tidak pernah terlihat pada belasan tahun sebelumnya. Apakah nanti di tahun kedepan bisa keluar lagi uang-uang langka lainnya atau malah sebaliknya? Kita tidak pernah tahu.

Menurut saya, hal yang lebih penting dalam mengumpulkan uang kuno adalah kesenangan. Tidak bosan-bosannya saya selalu berkata bahwa numismatik adalah hobby, dan hobby harus membawa kesenangan yang bisa memperbaiki kualitas hidup kita yang ujung-ujungnya memperpanjang umur. Bukan menambah penderitaan, stress, obsesi atau penyakit jiwa yang bisa.membuat kita sengsara, mengurangi kualitas hidup dan memperpendek umur.

Selain itu artikel ini juga dimaksudkan untuk memberikan contoh kepada kolektor agar mulai membuat dokumentasi yang lengkap dari barang-barang miliknya. Bukan hanya beli dan simpan, tetapi juga proses, gambar, harga dan segala sesuatunya sehingga uang koleksi kita bukan sekedar benda mati penghias album tetapi benda yang memiliki kisah. Kisah perjuangan kita untuk mendapatkannya. 
 
Sekarang saya coba buka kembali arsip 10 tahun yang lalu yang masih tersimpan rapi. 


8 Januari 2013
Di awal tahun 2013 saya hanya mendapatkan satu lembar uang saja yaitu 500 Rupiah Sukarno 1960. Uang ini ditawarkan oleh seorang penjual barang antik dari Jawa Tengah yang kebetulan sedang dalam perjalanan ke Jakarta. Uang tersebut hanya berkondisi Fine tetapi sewaktu saya terawang ternyata watermarknya Garuda, sungguh suatu kebetulan yang luar biasa. Saya tebus dengan bayaran 200 ribu Rupiah berikut sebotol Coca Cola, parkir mobil dan sedikit bensin. Uang ini sekarang menghias album saya karena (harap jangan kaget) saya hanya memiliki satu lembar uang sejenis yang kondisinya sedikit lebih bagus. 
Untuk beberapa jenis uang kuno, saya lebih senang menyimpan yang berkondisi kurang baik tetapi murah dan hasil berburu sendiri daripada kondisi sempurna tetapi beli mahal di lelang. 


1 Februari 2013
Di bulan ini ada beberapa peristiwa yang lumayan menarik. Pertama pada tanggal 1 Februari 2013 saya mendapatkan 2 album ex kolektor lama yang sudah bosan dengan koleksinya, berisi 144 lembar uang kertas sejak 1920-1995. Yang menarik diantaranya ada 10 lembar uang JIM 10 (tien) Gulden varian bernomor seri SA yang urut nomor dengan kondisi AU-UNC. Uang-uang lainnya yang cukup bernilai adalah 3 lembar 50 Gulden JP Coen (VF), selembar 50 Gulden wayang (VF), pecahan kecil Sukarno Riau dan Irian Barat, macan, gajah , komodo, beberapa ORI, seri 1952 dan lain sebagainya dengan kondisi rata-rata EF-AU. Semuanya saya tebus dengan harga 15 juta Rupiah.


Pada sekitar tanggal ini juga Stacks USA mengadakan lelang dengan menampilkan banyak lot2 uang Netherlands Indies yang menarik, saya ikut bid semuanya seperti bingkai 10 dan 25 Gulden, Coen Mercurius 100, 200, 500 dan 1000 Gulden serta Gedung 40 Gulden dan NICA 500 Gulden (semua specimen). Tetapi saya kalah bersaing dan tidak ada satupun yang berhasil saya bawa pulang.

15 Februari 2013
Saya mendapatkan tawaran dari seorang kolektor di Bogor yang mau melepas seluruh koleksinya yang kebanyakan berupa uang2 baru, uang uncut resmi dan beberapa uang era tahun 58-60. Saya koordinasikan dengan teman dan dia yang berangkat kesana. Misi berhasil dengan sukses dan semua barang diborong teman saya, sebagai imbalan saya mendapatkan selembar uang macan secara gratis (padahal saya berniat untuk membayar). Suatu contoh bentuk kerjasama yang baik antar kolektor.



15 Februari 2013
Pada hari yang sama, saya mendapatkan penawaran selembar 5000 Rupiah banteng SPECIMEN dari seorang kolektor di Jakarta. Tentu saja kesempatan baik tersebut tidak boleh dilepaskan. Apalagi harga yang ditawarkan waktu itu di bawah rata-rata pasaran. Saya oper uang ini ke teman di daerah Jawa Timur yang memang sudah lama mencarinya.



MARET
Di bulan ini banyak uang kuno langka yang berhasil saya dapatkan :

3 Maret 2013
Seorang teman kolektor menawarkan selembar 100 Gulden NNG 1954 issued. Karena saya sudah punya maka saya hubungi teman kolektor yang sedang mencarinya. Kami melakukan pertemuan dan uang langka tersebut dengan cepat berpindah tangan.

Sebaliknya dari teman kolektor tsb saya mendapatkan 2 lembar urut nomor pecahan 1 Gourdes Haiti tyvex UNC varian 1 huruf. Pecahan ini memiliki 2 varian yaitu 1 huruf (V, W, X, Y, Z) dan 2 huruf (AA, AB, AC, AD,AE). Saya sudah memiliki varian 2 huruf tetapi yang 1 huruf belum punya. 
Saya pergi membawa NNG dan pulang bawa Haiti tyvek. Sama-sama diuntungkan.


12 Maret 2013
Saya mendapatkan kiriman dari seorang pencari uang kuno di daerah Jawa Tengah berupa 10 lembar (sebagian urut nomor) pecahan 100 Rupiah Sukarno 1960 dengan kondisi rata2 lipat tengah (orisinal tanpa press), sekeping koin macan 2000 Rupiah dan sekeping koin orangutan 5000 Rupiah. Walaupun tidak ada yang istimewa, semuanya tetap saya ambil karena saya menghargai jerih payah dan kepercayaan yang diberikan oleh pemilik yang bersedia mengirimkan lebih dulu barangnya. Saya membayar semuanya dengan harga Rp 1 juta.

15 Maret 2013
Lelang 1000 Rupiah Sukarno 1960 watermark ganda di web ini yang dimenangkan oleh seorang rekan dari Jawa Timur.

27 Maret 2013
Beberapa hari sebelum Java Auction saya dihubungi penjual dari Singapore, dia membawa 2 lembar uang super langka yang ingin diperlihatkan kepada saya. Karena kesibukan baru dua hari kemudian saya bisa bertemu. Sungguh beruntung uang tersebut belum terjual padahal sudah ditawarkan ke banyak kolektor dan penjual lainnya.

Kedua uang tersebut adalah pecahan 1 dan 2,5 Dollar 1904 NHM Medan yang sangat langka dan bernilai tinggi (lihat KUKI HM-1, HM-2 dan OeNo 174, 175). Selama ini saya tidak pernah melihatnya kecuali selembar varian proof (1 Dollar) yang pernah terjual 2000 Euro++ di lelang Belanda tahun 2005 (waktu itu saya juga ikutan bid tapi kalah). Padahal kedua uang yang saya dapatkan adalah varian issued yang lebih langka lagi. Harga penawarannya adalah US$1000 untuk yang 1 Dollar dan US$1500 untuk yang 2,5 Dollar, bila ambil keduanya harga menjadi US$2000. Saya menawar US$1800.untuk keduanya dan ternyata dikasih. Setelah transaksi selesai baru terjadi kehebohan, para kolektor dan penjual yang sebelumnya ditawarin merasa menyesal tidak mengambil uang ini, sungguh sayang mereka melewatkan suatu kesempatan emas yang mungkin tidak akan pernah datang lagi. Selesai transaksi saya dikerubuti orang2 tsb untuk diminta dijual lagi dengan harga lebih mahal, tentu saya tolak semua dan uang tsb saya simpan sampai sekarang.

Beberapa tahun kemudian, kedua uang ini saya kirim untuk di grading oleh PMG, hasilnya walau kurang bagus, hanya mendapatkan nilai 12 dan 15, tetapi uang ini termasuk kelompok unlisted dan hanya ada satu-satunya di populasi PMG. 




NHM 1 Dollar 1904, satu satunya yang terdaftar di PMG (12 Juni 2023)

Sedikit fakta menarik tentang uang ini :
1. NHM atau Nederlansche Handel Maatschappij adalah perusahaan dagang Belanda yang didirikan oleh raja Willem 1 sebagai pengganti VOC yang bangkrut tgl 31 Desember 1799
2. Sejak didirikan NHM membuka cabang diberbagai negara dengan kantor pusat di Batavia
3. Uang ini diberlakukan di cabang HNM Medan sekitar tahun 1904
4. Dikedua uang tersebut terdapat perforasi bertulisan NED.HANDEL..MIJ yang menambah keotentikannya
5. Satuan uang ini Dollar bukan Gulden
6. Terdapat seperti stiker yang menyilang di sudut kiri bawah yang bertulisan bahasa Belanda yang kalau diterjemahkan kira2 artinya: uang dengan nomor seri ini setara dengan uang Straits Dollar yang saat itu berlaku di Singapura. Hal ini membuktikan kalau uang kita pernah setara dengan Dollar Singapura 
7. NHM akhirnya dinasionalisasi oleh pemerintah Indonesia dan menjadi cikal bakal Bank Exim yang kemudian melebur menjadi Bank Mandiri.

Sungguh uang langka bersejarah yang menarik sekali, beruntung sekali saya bisa memilikinya.

Kata orang, kalau sudah jodoh memang gak kemana-mana.......



20 Maret 2013
Lelang 2,5 Gulden munbiljet 1940 2 lembar urut nomor yang dimenangkan oleh teman dari Amerika. Sebenarnya agak menyesal juga uang ini dilarikan ke luar negeri, tetapi ternyata beberapa lembar uang sejenis yang telah di grading oleh PMG berhasil dibawa kembali ke tanah air oleh teman-teman kita.

Di hari yang sama saya mengikuti lelang LKCA dari Amerika dan berhasil membawa pulang 3 lot yaitu :

1. 1 Gourdes Haiti tyvex varian 2 huruf (AA) seharga Rp.3 jutaan

2. 100 Gourdes Specimen Haiti tyvex #0000000 super langka seharga Rp.16,5 juta

3. 1 Gulden munbiljet ratu Wilhelmina 1919 senilai Rp.2,8 juta

2-4 April 2013
Di bulan ini web uang kuno mengadakan lelang dan semua lot tanpa kecuali berhasil diborong oleh rekan Wirianto dari Jakarta :
50 Rupiah 1952 (UNC), 500 Rupiah 1952 (UNC), 10000 Rupiah 1968 (2 lembar urut nomor, AU), 5000 Rupiah 1958 ungu (2 lembar urut nomor, UNC), 500 Rupiah 1960 (2 lembar urut nomor, UNC) dan 10000 Rupiah 1975 (UNC).

14 April 2013
Seorang teman dari Kebumen membawa sejumlah uang kuno hasil buruannya dan semuanya diserahkan kepada saya. Uang-uang tersebut adalah :

1. 1/2 Gulden munbiljet 1920 (Fine)
2. 1 Gulden munbiljet Ratu Wilhelmina 1919 (VF++)
Berarti saya mendapatkan 2 pecahan serupa berturut-turut dalam 2 bulan 

3. 5 Gulden Federal coklat 1946 (VF)
4. 500 Rupiah 1952 (Fine)
5. 1000 Rupiah 1952 (VF)
6  5 Rupiah orangutan 1957 var 2 huruf (VF)
7. 500 Rupiah macan 1957 (VF)
8. 1000 Rupiah gajah 1957 (VF)
9. Puluhan lembar JIM berbagai pecahan, beberapa memiliki nomor seri yang sulit ditemukan

Semuanya, tanpa pilih-pilih saya borong seharga Rp.4,7 juta plus minuman dan ongkos parkir.

1 Mei 2013
Pada tanggal ini saya memborong 2 album ex koleksi seorang kolektor dari Jakarta. Album pertama berisi 21 uang kertas seri ORI dan album kedua berisi 96 uang ORIDA. Kondisi uang rata-rata VF. Harga keseluruhan uang-uang tersebut adalah 20 juta Rupiah.

 Satu album berisi 96 lembar ORIDA, beberapa cukup langka dan bernilai tinggi
Walaupun bukan penggemar ORIDA, tetapi saat ini saya sedang berusaha keras melengkapi uang ini supaya bisa kita bahas bersama di web ini.  

21 lembar seri ORI, banyak diantaranya yang  cukup sulit ditemukan seperti ORI 75 var 6 angka,
kedua tanda tangan Hatta dan Maramis ORI 100 tembakau dan ORI baru 10 Rupiah


2 Mei 2013
Seorang teman menawarkan pecahan 200 Gulden JP Coen tt Lighart yang telah di grading oleh PMG dan diberikan nilai 55 (about uncirculated). Karena sudah punya maka saya menawarkan uang super langka ini kepada seorang teman. Tanpa butuh waktu lama uang ini langsung lenyap.

200 Gulden JP Coen 1925, PMG 55, dengan variasi tanda tangan terlangka
Rasanya sulit menemukan uang sejenis yang lebih bagus kondisinya


3 Mei 2013
Lelang uang kuno di web ini yang menampilkan 6 lot :
1. 3 lembar urut nomor pecahan 100 Gulden JP Coen 1930 tt Praasterink berhasil dibawa pulang oleh pak Pama dari Tanggerang.
2. 25 Gulden Federal 1946 orange (UNC), dimenangkan oleh pak Wirianto dari Jakarta
3. 50 Gulden Federal 1946 (UNC), dimenangkan oleh pak Hendripova dari Mojokerto
4. 250 Rupiah ORI 1947, PMG 58 EPQ berhasil dibawa pulang oleh pak Adju, seorang kolektor senior dari Jakarta
5. 2 lembar urut nomor 500 Rupiah pekerja 1958 (UNC), dimenangkan kembali oleh pak Pama
6. 1000 dan 5000 Rupiah 1975 (UNC), dibawa pulang oleh pak Hatta dari Malang, Jawa Timur

10 Juni 2013
Seorang teman menawarkan 2 set SPECIMEN TDLR. Yang pertama set lengkap seri bunga dan yang kedua 6 lembar seri binatang tanpa rusa, badak dan banteng. Karena saya bukan penggemar SPECIMEN maka kedua set tersebut saya tawarkan kepada beberapa teman kolektor.

Set lengkap seri bunga SPECIMEN TDLR 1959

6 lembar seri binatang SPECIMEN TDLR

Beberapa hari kemudian saya ditawarkan lagi pecahan 25 Rupiah badak SPECIMEN. Rupanya si pemilik sengaja menahan pecahan terpentingnya. Saya tanyakan kembali apakah rusa dan bantengnya juga ada, biar sekalian lengkap. Ternyata kedua pecahan tsb sudah duluan terjual. Sayang sekali ya...
  
25 Rupiah (1957) SPECIMEN TDLR yang lumayan sulit ditemukan

14 Juni 2013
Saya memenangkan 2 lot ORIDA Banten dari Ebay, yaitu Rp.1 dan Rp.5 tahun 1947. Kondisi keduanya sangat baik yaitu AU-UNC. Harganya berikut ongkos kirim tidak sampai Rp300 ribu. Murah meriah. Mudah2an bukan barang palsu.

ORIDA Banten 1947 AU dan UNC. Selain murah, saya sengaja membelinya untuk memperbaiki kualitas uang yang sama milik saya.


30 Juni 2013
Saya mengikuti lelang Spink di London dan berhasil memenangkan 2 lot yaitu :

1. 75. Rupiah ORI (VF) seharga $206 sesudah fee
2. 1 Pataca Timor 1910 (VF) seharga $129 sesudah fee
ORI 75 Rupiah variasi 5 angka, melengkapi milik saya yang 6 angka dan
Timor 1 Pataca tanggal 1 Januari 1910 melengkapi pecahan 10 dan 20 Patacas yang telah saya miliki lebih dulu. Untuk melengkapi seri ini saya masih harus mencari pecahan tersulitnya yaitu 5 Patacas.  

5 Juli 2013
Satu hari menjelang Java Auction ke 10, saya bertemu dengan kolektor sekaligus penjual dari Surabaya. Dia membawa beberapa uang kuno papan atas seperti Coen Mercurius 300 Gulden Specimen dan wayang specimen set lengkap. Diantara bawaannya ada selembar uang kertas yang menarik perhatian saya yaitu 5 Gulden JP Coen 1929 tanda tangan tersulit Michielsen-van Trip. Karena kondisinya yang sangat baik maka tanpa pikir panjang lagi langsung saya bawa pulang. 



Pada tanggal yang sama pula saya mendapatkan kiriman 6 lembar uang Rp.100 Sukarno 1960 kondisi AU-UNC dari seorang teman yang beberapa bulan lalu mengirimkan barang serupa. 4 lembar diantaranya urut nomor. Keenam uang yang masih orisinal tersebut saya tebus seharga Rp.1,2 juta.



6 Juli 2013
Java Auction ke 10 berlangsung di Red Top Hotel Jakarta. Saya ikutan hadir, bertemu dengan banyak kolektor dan penjual baik dari dalam maupun luar negeri. Berkenalan dengan beberapa wajah baru, bertukar pikiran, dan mencari informasi terkini. Juga membuat janji temu dengan beberapa teman, tetapi saya tidak membeli apapun. 

3 September 2013
Seorang teman kolektor menawarkan kepada saya selembar Netherlands Nieuw Guinea 500 Gulden 1954 SPECIMEN, karena saya sudah punya maka saya tawarkan kepada teman lain. Tawaran langsung disambut dan uang super langka ini dalam sekejap berpindah tangan.

4 September 2013
Lelang Stack's di Hongkong, saya menang 2 lot :

Lot pertama: 3 lembar De Japansche Regeering yang bernomor seri, yaitu pecahan 1, 5 dan 10 Gulden
Sebenarnya saya hanya mengincar pecahan 5 Gulden SB bernomor seri yang telah sy tunggu selama bertahun-tahun, karena uang ini merupakan salah satu varian tersulit dari seri Japansche Regeering. Anda mau tahu harganya? Untuk ketiganya saya harus membayar lebih dari 5 juta Rupiah dan sudah dapat dipastikan pecahan 5 Gulden SB dengan nomor seri yang memegang porsi harga terbesar.
Sekedar info, walaupun tidak setinggi harga uang2 langka lainnya yang lebih populer, tetapi buat sebagian besar kolektor akan lebih mudah melengkapi seri hewan termasuk rusa, badak dan banteng specimen daripada seri Japansche Regeering ini. Jangan heran bila sampai saat ini artikelnya belum bisa saya buat, sudah bertahun-tahun saya berusaha melengkapinya tetapi tetap saja sulit.

Lot kedua: Satu set lengkap seri Sukarno Irian Barat yang telah di grading oleh PMG
Tadinya saya sempat sedikit kecewa karena depresiasi Rupiah sehingga harga lot ini menjadi lumayan mahal (sekitar Rp.25 jutaan). Tetapi tidak lama kemudian kekecewaan saya hilang karena ternyata pecahan 100 Rupiah IB yang gradingnya setingkat lebih rendah (65 EPQ) terjual lebih dari Rp.17 juta di lelang Mavin September 2013.


9 September 2013
Seorang pemilik langsung uang-uang super langka yang beberapa tahun lalu pernah bertransaksi dengan saya kembali menghubungi dan menawarkan 4 uang kertas milik kakeknya yang masih tersisa. Sejumlah besar lainnya, sekitar 110 lembar lebih terdiri dari issued notes 100 Gulden Coen Mercurius (10 lembar), 10 dan 25 Gulden seri bingkai (50 lembar lebih), 30 dan 40 Gulden seri gedung (10 lembar), 1 dan 2,5 Gulden munbiljet (belasan lembar), 5 Gulden seri Coen kecil (belasan lembar), wayang, federal dan NICA masing-masing puluhan lembar, telah saya ambil terlebih dahulu dan keempat lembar ini merupakan sisa terakhir yang ternyata masih disimpan oleh pihak keluarga. Keempat uang yang saya tebus seharga 28 juta tersebut adalah :

 10 Gulden seri bingkai issued 3 Juni 1919  tt vd Berg-Zeilinga (Fine)

25 Gulden seri bingkai issued 9 September 1919 tt vd Berg-Zeilinga (VF)

5 Gulden JP Coen (kecil) 22 April 1924 tt van Rossem-Zeilinga (Fine)

40 Gulden seri gedung 24 April 1920 tt vd Berg-Zeilinga (VF)

Kisah perburuan harta karun ini (sekitar 3 tahun yang lalu) sungguh mendebarkan dan merupakan pengalaman yang tidak akan pernah saya lupakan. Dimulai dari kiriman gambar melalui email,  penawaran, puluhan kali sambungan telpon jarak jauh karena pemilik berada di Malaysia, ratusan SMS, puluhan email, berbagai bujuk rayu dan tarik ulur yang berlangsung berbulan-bulan sampai akhirnya beberapa kali pertemuan, perkenalan dan pembayaran secara tunai.
Bila kisahnya dijadikan novel mungkin bisa berisi ratusan halaman.

Semuanya bermula dari email yang saya terima akhir tahun 2010 yang isinya sbb:

Halo Pak,
maaf saya menggangu..
saya ingin menanyakan tentang uang kuno yang saya ada sekarang
semua ada 118 lembar dan yang udah di potong2 ada sekitar 200 lembar.
uang ini baru saya dapat dr almari peninggalan kakek.

saya ingin menanyakan, berapakah harga dari uang ini pada saat ini.
mohon bantuan dr bapak sebagai pakar uang lama.
berikut sy kirim beberapa gambar yang sudah sy scan, masih byk lagi yang
blum sempat di scan.

terima kasih pak



Gambar di atas adalah yang pertama kali saya terima dan ternyata gambar yang sama juga dikirim ke beberapa orang lain termasuk penjual besar di Belanda. Untuk itu saya harus berjuang super keras melawan semua peminat lainnya serta penjual bermodal besar di Belanda.
Akhirnya perjuangan saya tidak sia-sia, semua uang-uang tersebut tanpa kecuali, bisa saya dapatkan.

 Masih banyak harta karun lain tersimpan di tempat-tempat yang tidak terduga, karena itu teruslah mencari dan jangan pernah putus asa.


12 September 2013
Seorang teman kolektor kembali menawarkan sejumlah uang yang sangat menarik, karena harganya sangat kompetitif maka langsung saya terima :

1. 1000 Rupiah Sukarno 1960 variasi biasa dengan kondisi UNC

2. 3 lembar 500 Rupiah 1952 urut nomor UNC 

3. 2 lembar urut nomor 2500 Rupiah komodo 1957 UNC


18 September 2013
Saya mengikuti lelang Baldwins di Hongkong dan berhasil membawa pulang 2 lot :

2 lembar 100 Gulden JP Coen 1925 tt Lighart (VF+) seharga sekitar 15 jutaan


Sepasang 500 Gulden NICA 1943 yang urut nomor (VF+) senilai 50 jutaan
 Selama puluhan tahun. baru kali ini saya melihat 500 Gulden NICA yang urut nomor, walaupun kondisinya cuma sekitar VF+. Sayang nilai dollar sedang tinggi sehingga harga finalnya menjadi agak kemahalan. Tetapi tidak masalah, saya sangat puas dan bangga bisa memenangkannya. Berarti set NICA saya sudah berhasil saya kumpulkan dari pecahan terkecil sampai terbesar masing-masing 2 lembar urut nomor. Karena rayuan seorang teman kolektor dari Surabaya, uang ini akhirnya berpindah tangan, dan kabarnya telah di grading di PMG dengan score lumayan bagus dengan tambahan keterangan EPQ.


1 Oktober 2013
Seorang teman menitip beberapa jenis barang untuk dijual langsung di web, dalam sekejab semuanya ludes diborong pak Andersson dari Bandung.


19 Oktober 2013
Saya memenangkan satu lot dari lelang Archives International dari USA yaitu selembar Haiti tyvek pecahan 500 Gourdes Specimen yang sangat langka. Dengan demikian saya memiliki Haiti tyvek secara lengkap dari pecahan 1 sampai 500 Gourdes. 



25 Oktober 2013
Kembali saya mendapatkan penawaran selembar 100 Rupiah Sukarno Irian Barat kondisi UNC dengan harga tidak sampai setengah harga penutupan lelang Mavin. Tentu saja kesempatan baik harus cepat diambil.


14 November 2013
Saya mendapatkan kiriman dari seorang teman berupa setumpuk fotokopi uang-uang super langka mulai dari uang VOC abad 16 (di KUKI halaman pertama), uang Ambon 1805, Probolinggo 1810, seri tembaga 1832, Recepis 1846 (beberapa masih berupa uncut), seri bingkai I lengkap dari 5 sd 1000 Gulden, sampai dengan seri Coen Mercurius issued notes. Banyak diantaranya yang bahkan tidak tercantum di KUKI maupun Standard Catalog of World Paper Money.
Dari arsip uang setingkat museum yang bernilai jutaan dollar ini dapat dilihat bahwa sangat benar pepatah yang mengatakan : DI ATAS LANGIT MASIH ADA LANGIT....

Setumpuk arsip uang-uang super langka

Beberapa contoh, dari kiri ke kanan 
H-1. VOC 25 Rijksdaalders 1796
H-70. 10 Gulden seri tembaga 1832 issued
H-104. 1000 Gulden seri bingkai I tahun 1872
H-103. 500 Gulden seri bingkai I tahun 1864
H-? (tidak ada di KUKI). 5 Dollars plantation token Deli Medan 1890 
Uang2 ini benar-benar ada bahkan KUKI dan Mevius meminjam sebagian gambarnya untuk dimuat di katalognya masing-masing. Kolektor pemiliknya adalah seorang kolektor tingkat dunia yang memborong semuanya di lelang Christie tahun 1970an dengan harga ratusan ribu dollar. Saat ini diperkirakan uang-uang tersebut bernilai sekitar 2 juta dollar US.


23 November 2013
Seorang kenalan yang pernah menjual beberapa jenis uang kuno kepada saya memberitahukan kalau di daerahnya (Padang) ada yang memiliki 4 lembar uang 500 Rupiah seri bunga 1959 dan 7 lembar 1000 Rupiah coklat seri pekerja 1958. 3 lembar diantara seri bunga tersebut ternyata urut nomor dengan kondisi EF-AU. Kami membuat janji pertemuan dan sebagai biaya pengganti saya menebus semuanya seharga Rp.2,5 juta.

3 lembar 500 Rupiah 1959 yang urut nomor

6 Desember 2013
Melalui kenalan yang bekerja di bank saya berhasil menukar 2 gepok urut 1000 Rupiah Pattimura tahun cetak 2013 serta satu brut (1000 Lembar) pecahan yang sama tahun cetak perdana (tahun 2000) yang sudah mulai sulit ditemukan. Semuanya saya bayar sesuai dengan nilai nominal.

1000 Rupiah Pattimura 2000 tahun cetak 2013


Sampai dengan akhir tahun 2013 tidak ada lagi transaksi yang saya lakukan



RINGKASAN
1. Selama tahun 2013 saya mendapatkan puluhan buku katalog lelang dari berbagai balai lelang international dan mengikuti banyak siantaranya walaupun akhirnya cuma menang 5 kali di 5 lelang yang berbeda 

Beberapa buku/CD katalog lelang yang saya terima.
Bila ditimbang beratnya mencapai puluhan kilo

2. Saya berhasil mendapatkan sekitar 370 jenis uang beragam jenis yang bisa dikelompokkan sbb :
41 lembar uang kertas jaman penjajahan Belanda
2 lembar Netherlands Nieuw Guinea
1 lembar Timor
33 lembar jaman penjajahan Jepang
22 lembar uang ORI
98 lembar ORIDA
166 lembar uang Rupiah
2 coin perak Rupiah dan
5 lembar uang tyvek Haiti

Dari semuanya yang tergolong langka adalah
2 lembar uang NHM Medan
2 lembar 500 Gulden NICA yang urut nomor
40 Gulden seri gedung 1919
200 Gulden JP Coen tt Lighart
5 Gulden JP Coen tt Michielsen
100 dan 500 Gulden Netherlands Niew Guinea 1954
Set bunga dan hewan SPECIMEN TDLR
5 Gulden Japansche Regeering #SB dengan serial number
100 dan 500 Gourdes Haiti tyvek

3. Dana yang dihabiskan tidak termasuk uang yang saya oper ke teman sekitar 240 juta Rupiah.
Bila ditambah dengan semuanya termasuk uang yang saya tawarkan ke teman dan yang di lelang di web ini menjadi sekitar 520 juta Rupiah.

4. Uang yang sangat saya incar tetapi gagal saya dapatkan (walaupun sudah berusaha keras) adalah :
1000 Gulden wayang yang di lelang oleh LKCA

Sulit menemukan uang sejenis yang berkondisi sebaik ini

 dan 2,5 Gulden 1861 NIEM (Netherlands Indische Escompto Maatschappij Batavia) yang dilelang di balai lelang kecil di Swiss, dan terjual seharga CHF1800++ atau sekitar 25 juta++. Uang yang merupakan cikal bakal Bank Dagang Negara ini selain tidak pernah terlihat sebelumnya, juga tidak tercantum di katalog KUKI. Tetapi fotokopi pecahan 5 Guldennya (tipe unused) ada di lembar arsip uang super langka yang saya terima dari teman. Saya cukup menyesal tidak mendapatkan uang ini, tidak disangka kalau ternyata banyak pihak yang mengincarnya sehingga harga pembukaan yang hanya CHF500 bisa ditutup lebih dari 3 kali lipatnya.
2,5 Gulden NIEM 1861 issued, sangat langka dan tidak ada di KUKI
dilelang oleh balai lelang lokal di Swiss, sayang saya gagal mendapatkannya.

Fotokopi 5 Gulden NIEM 1861 unused


Demikian hasil yang saya dapatkan selama tahun 2013. Tidak semua perburuan berhasil sukses, beberapa diantaranya gagal karena berbagai sebab (biasanya karena harga atau jarak). Sebagai contoh saya gagal mendapatkan 500 Gulden JP Coen yang dijual langsung oleh pemilik dari Jawa Tengah, gagal juga mendapatkan 500 Rupiah seri bunga varian 1 huruf dan sejumlah coin emas Aceh yang belum lama ini heboh karena ditemukan dalam jumlah besar. Gagal mendapatkan wayang 500 Gulden ex kolektor yang ternyata beberapa hari kemudian dilelang di Kintamoney dan berbagai kegagalan lain. Walau demikian saya sangat senang dan bangga dengan barang-barang yang berhasil saya dapatkan tanpa kecuali apakah barang tersebut tergolong sangat langka atau biasa.

Demikian juga dengan anda, sudah sepatutnya anda semua bangga dengan barang-barang yang berhasil anda dapatkan. Jangan hanya dilihat dari langka tidaknya atau mahal murahnya, tetapi lihat dari upaya dan semangat yang telah anda lakukan untuk mendapatkannya.
  
Artikel ini ditulis berdasarkan kejadian sebenarnya dan saya akan sangat senang  bila ada diantara teman-teman yang mau dan bersedia  ikutan membagi cerita tentang hasil buruannya.
Saya tunggu ya....


Perburuan tetap akan terus berlanjut di tahun-tahun berikutnya.....
Jadikanlah numismatik suatu hobby yang menyenangkan, hargai apa yang telah kita miliki tanpa rasa iri dan dengki kepada yang lain, karena di atas langit masih ada langit dan seperti kata orang bijak : 
kalau memang sudah jodoh, gak akan kemana-mana.

Salam numismatik
Jakarta 10 tahun kemudian (Juni 2023)