Seperti telah kita ketahui bersama kalau uang 100 Rupiah berwarna merah yang bergambar penyadap karet terdapat pada 2 seri pekerja yaitu seri pekerja I bertahun 1958 dan seri pekerja II bertahun 1964
100 Rupiah pada seri pekerja I tahun 1958
100 Rupiah seri pekerja II tahun 1964
Gambar, ukuran dan pengaman pada kedua seri tersebut sama persis, perbedaan hanya pada tahun emisi, tanda tangan dan warna merah yang agak lebih pucat pada seri 1964, perhatikan tabel berikut:
100 Rupiah seri pekerja merah dengan extra margin
Setelah diamati lebih lanjut ternyata uang ini bukan hanya sekedar extra margin saja tetapi memiliki banyak keistimewaan lainnya, mari kita bahas bersama :
Uang sejenis yaitu seri pekerja I dan II masing-masing memiliki tahun yaitu 1958 dan 1964
2. Tanda tangan Gubernur yang berbeda dari versi beredar
Seri tahun 1958 bertandatangan Loekman Hakim selaku Gubernur BI dan TRB Sabaroedin sebagai Direkturnya. Seri tahun 1964 bertandatangan Jusuf Muda Dalam sebagai Gubernur dan Hertatijanto sebagai Direktur. Sedangkan uang ini bertandatangan Mr Sjafruddin Prawiranegara sebagai Gubernurnya dan TRB Sabaroedin sebagai Direkturnya, mirip dengan tanda tangan pada seri hewan 1957.
3. bernomor seri unik XXX diikuti 012345 dan XXX 056789
4. Dan perbedaan kecil lainnya
Warna biru pada tepi lingkaran sisi kiri belakang, bandingkan dengan warna kemerahan pada seri pekerja 1958 dan 1964
Demikian juga warna biru pada lingkaran sisi kanannya yang berbeda dibandingkan kedua seri pekerja lainnya.
5. Satu lagi yang mendukung keunikan uang ini adalah imprint percetakannya.
Seri 1958 tercetak P.T. PERTJETAKAN KEBAJORAN IMP.
Seri 1964 tercetak P.T. dan P.N. PERTJETAKAN KEBAJORAN IMP.
Uang ini tercetak PERTJETAKAN KEBAJORAN NV IMP
Dengan demikian dapat disimpulkan kalau uang ini bukan sekedar uang salah potong dengan kelebihan margin saja tetapi uang yang sangat unik yang walaupun bergambar sama tetapi tidak termasuk ke seri pekerja manapun. Dari tanda tangannya yang mirip seri 1957 dan imprint percetakannya yang mirip seri 1952, uang ini sudah dapat dipastikan merupakan pendahulu seri pekerja 1958, berarti uang ini sebenarnya merupakan uang perintis atau uang percobaan sebelum diedarkan secara resmi sebagai seri pekerja emisi tahun 1958.
Biasanya uang percobaan atau perintis yang berupa essay dibuat diatas karton dan tanpa pengaman, tetapi uang ini dicetak di atas kertas uang dan sudah memiliki pengaman lengkap berupa benang pengaman dan tanda air kepala banteng yang sama persis selayaknya uang beredar. Kalau saja tidak ada extra marginnya, maka uang ini bisa dikira sebagai uang seri pekerja biasa.
Dengan adanya semua keistimewaan di atas, terutama karena nomor serinya yang unik (XXX) maka uang ini dianggap layak menyandang predikat sebagai proof. Masalahnya proof yang mana? Pekerja I tahun 1958 atau pekerja II tahun 1964?
Karena warnanya yang merah tua, tanda tangan direkturnya yang sama dengan 1958 dan juga tipe font nomor serinya yang mirip dengan seri 1958 maka saya menduga kalau uang ini merupakan proof dari seri pekerja I.
Karena warnanya yang merah tua, tanda tangan direkturnya yang sama dengan 1958 dan juga tipe font nomor serinya yang mirip dengan seri 1958 maka saya menduga kalau uang ini merupakan proof dari seri pekerja I.
Kondisi uang :
Uang ini berkondisi cukup baik, ukurannya 162x95mm (lebih besar 12x20mm dari versi beredar), tanpa tekuk kecuali tekuk sudut di pojok kanan bawah, tropis diseluruh bagian uang serta ada bekas selotip di margin atas. Menurut perkiraan saya kondisinya sekitar Almost Uncirculated tentu tanpa EPQ. Penasaran dengan jenis dan kondisinya, saya mengirim uang ini ke PMG.
Hasil dari PMG
Sekitar 2 bulan kemudian saya menerima hasilnya :
Sekitar 2 bulan kemudian saya menerima hasilnya :
Hasilnya adalah 62 NET dengan keterangan Thinning
Hasil 62 (uncirculated) cukup mengejutkan, rupanya satu tekuk sudut saja oleh PMG masih dikelompokkan sebagai UNC. Sedangkan keterangan NET (Thinning) menunjukkan kalau uang ini pernah terkena zat perekat (selotip) yang dilepaskan sehingga meninggalkan bekas transparan. Terlihat ketika uang dihadapkan ke cahaya. Berikut keterangan dari PMG :
"Thinning" refers to a chemical process caused when an adhesive type agent has been removed or partially removed leaving a somewhat translucent appearance in the area on the note.
Keterangan yang diberikan adalah SPECIMEN PROOF, meleset dari perkiraan semula yang cuma PROOF saja, saya juga tidak mengerti kenapa ditambah keterangan SPECIMEN didepannya. Dengan nomor Pick 59sp ND (1958) yang artinya dimasukkan sebagai nomor 59 (bukan nomor 97) dengan variasi sp (specimen proof) dan ND (No Date/tanpa tanggal) yang mirip dengan emisi 1958.
Lalu setelah saya cek populasinya di PMG registry, ternyata variasi ini cuma ada 1 saja. Berarti sangat langka dan sampai saat artikel ini dibuat masih belum ada duanya. Tidak sia-sia mengirimkan uang unik ini ke PMG sehingga menambah pengetahuan kita bersama bahwa masih banyak uang-uang unik yang tidak ada di katalog manapun juga.
Lalu setelah saya cek populasinya di PMG registry, ternyata variasi ini cuma ada 1 saja. Berarti sangat langka dan sampai saat artikel ini dibuat masih belum ada duanya. Tidak sia-sia mengirimkan uang unik ini ke PMG sehingga menambah pengetahuan kita bersama bahwa masih banyak uang-uang unik yang tidak ada di katalog manapun juga.
Karena itu data di katalog nantinya harus direvisi menjadi :
Pick #59 : 100 Rupiah 1958
1. Varian beredar 3 huruf 6 angka
2. Specimen
3. Specimen proof
(Tidak menutup kemungkinan akan ada penambahan jenis2 yang lainnya lagi)
Semoga artikel ini bisa menambah wawasan kita bersama
Jakarta 19 Juli 2023
Kritik dan saran hubungi arifindr@gmail.com atau WA di 08159988188
Sumber : Koleksi pribadi dan web PMG (www.pmgnotes.com)
No comments:
Post a Comment