Thursday, July 27, 2023

Masa Berlaku Uang BI

 

Buku Sejarah Bank Indonesia 1945-1997 (4 jilid)


Pada keempat jilid buku tersebut terdapat lampiran yang berisi masa berlakunya uang 
terbitan Bank Indonesia


 

 
Seri kebudayaan 1952
Pecahan 5, 10, 100 dan 500 Rupiah beredar 1953 sedangkan sisanya mulai 1954
Pecahan 1000 Rupiah beredar paling singkat karena ditarik 1958 (4 tahun) disusul 500 Rupiah pada tahun 1959 (6 tahun), 100 Rupiah (7 tahun) dan ke 4 pecahan kecil lainnya pada 1961 atau sekitar 7-8 tahun




 
Seri binatang tanpa tahun (1957)
Pecahan 50, 100 dan 1000 Rupiah diedarkan terlebih dahulu yaitu 1958 sedangkan sisanya pada 1959, yang paling singkat beredar adalah pecahan 500 Rupiah si macan (8 bulan) dan 1000 Rupiah si gajah (12 bulan) yang ditarik karena senering, disusul pecahan 10 dan 25 Rupiah (1 tahun 4 bulan), pecahan 5 Rupiah (2 tahun) dan yang terlama adalah 50 dan 100 Rupiah (7 tahun)
Jadi secara teori seharusnya pecahan 500 dan 1000 Rupiah yang lebih langka dibanding 10 dan 25 Rupiah tetapi dalam kenyataannya malah terbalik.
Untuk pecahan terbesar 2500 Rupiah komodo diedarkan paling telat yaitu 1 September 1962 dan ditarik 13 Desember 1965 atau sekitar 3 tahun kemudian.





Seri pekerja 1958
Pecahan yang paling dulu diedarkan adalah 5 dan 100 Rupiah (1959) disusul 10, 500 dan 1000 Rupiah yang berwarna hijau di tahun 1961. Pecahan 25 dan 50 Rupiah di tahun berikutnya (1962) sedangkan pecahan terbesar 5000 Rupiah diedarkan terakhir yaitu tahun 1963. Kedua pecahan terbesar 1000 dan 5000 Rupiah ada variasi cetak ulang yang berbeda warna diedarkan mulai 1965. Semua uang seri ini ditarik awal sd pertengahan 1966 setelah beredar sekitar 3-7 tahun (kecuali variasi cetak ulang yang cuma beredar 1 tahun) 



Seri bunga 1959
Semua pecahan seri ini diedarkan Januari-Mei 1960 dan ditarik serentak akhir 1966 setelah beredar selama 7 tahun penuh 


Berdasarkan data ke 4 seri di atas kita bisa membuat tabel masa berlakunya uang-uang tersebut. Mari kita lihat bersama
Dari tabel dapat kita lihat :
1. Sebagian besar pecahan seri bunga 1959 beredar lebih dulu daripada seri pekerja  1958
2. Melihat jarak penerbitan pecahan 10 dan 25 Rupiah seri 1957 dan 1959 yang sangat berdekatan (hanya beda 4 bulan). Apakah ada kemungkinan kalau pecahan 10 dan 25 Rupiah si rusa dan si badak (1957) hanya diterbitkan dalam waktu singkat karena keburu diganti 10 dan 25 Rupiah seri bunga 1959? Bila alasan ini bisa diterima maka jelas sudah mengapa kedua pecahan 1957 tersebut hanya ditemukan dalam jumlah sangat sedikit. 
3. Tampak adanya titik temu di tahun 1960 dimana ke 4 seri beredar pada saat bersamaan
yaitu pecahan 5 dan 100 Rupiah seri 1952, 1957, 1958 dan 1959

Semua uang 5 dan 100 Rupiah di atas beredar pada saat yang bersamaan
(bayangkan betapa repotnya bertransaksi dengan 4 seri sekaligus)

PERTANYAAN:
Pada pernyataan no 1 dari tabel di atas dikatakan bahwa sebagian besar pecahan seri bunga 1959 beredar lebih dulu daripada seri pekerja 1958
Kalau demikian apa gunanya seri pekerja diterbitkan? 
Bukankah seri bunga sudah cukup memadai untuk menggantikan seri 1952 dan 1957?
Sebutkan alasan anda.






Seri Sukarno 1960
Semua pecahan seri ini kecuali yang 10 dan 100 Rupiah ada variasi cetak ulang yang berbeda tanda air. Cetakan awal (TDLR) bertanda air Sukarno sedang cetak ulangnya (PN Perkeba) bergambar kepala banteng. Pecahan 5, 10, 25, 50 dan 100 Rupiah diedarkan akhir 1965 sedangkan 500 dan 1000 Rupiah menyusul pada tahun 1967. Variasi cetak ulang yang berbeda tanda air mulai diedarkan tahun 1966-68.
Semua pecahan ditarik serentak tanggal 1 September 1971 setelah beredar selama 6 tahun.




Seri Sukarno Irian Barat 1960-61
Semua pecahan termasuk coin diedarkan pada tanggal yang sama 1 Mei 1963 dan ditarik juga pada saat bersamaan yaitu tanggal 31 Mei 1971 setelah beredar selama 8 tahun



Seri Sukarno Kepulauan Riau 1960-61
Semua pecahan diedarkan pada 15 Oktober 1963 dan ditarik 30 Juni 1964, berarti seri ini hanya beredar selama 8 bulan. Tidak heran kelangkaannya 10 kali lipat seri Irian Barat.


Seri pekerja 1963
Beredar 15 Oktober 1964 sd 13 juni 1966 atau sekitar 20 bulan



Seri pekerja 1964
Perhatikan 100 Rupiah penyadap karet berwarna merah diedarkan lebih dulu baru kemudian disusul 100 Rupiah berwarna biru. Demikian juga dengan 10.000 Rupiah merah, disusul 10.000 Rupiah hijau dan terakhir 10.000 Rupiah Garuda.
Walaupun masa edarnya singkat (kurang lebih 1 tahun) tetapi seri ini termasuk umum dan sangat mudah ditemukan.


Seri sukarelawan 1964
Seri ini diedarkan tanggal 13 Desember 1965 dan ditarik 15 November 1996 atau sekitar 31 tahun kemudian!! Lama sekali ya.....
Yang lebih hebat coba perhatikan baik-baik tanggal penarikan pecahan 1 sen. 
Tidak ada bukan?
Benar sekali, ternyata sampai saat ini pecahan tersebut dianggap masih berlaku.



Seri Sudirman 1968
Pecahan kecil 1 sd 50 Rupiah diedarkan mulai 1968-69 dan ditarik serentak 1 September 1975.
Sejak saat itu, setidaknya sampai tulisan ini dibuat, BI tidak pernah mencetak uang kertas pecahan di bawah 100 Rupiah lagi.
Pecahan 100 sd 1000 Rupiah diedarkan awal 1969 sedangkan 2 pecahan terbesar 5000 dan 10000 Rupiah mulai diedarkan tanggal 2 April 1970. 


 
Emisi 1975 sd 1995
Rata2 uang kertas beredar 5-10 tahun, beberapa malah sampai belasan tahun.
 Kecuali Rp.10.000 1975 barong yang cuma 3,5 tahun (medio 1976-1980)
Tidak heran tingkat kelangkaannya cukup tinggi.


Karena buku tersebut cuma sampai 1997 maka emisi setelahnya yaitu 1998-1999 
masih belum tercantum :

Emisi 1998 pecahan Rp10.000 Tjut Njak Dhien dan Rp20.000 Ki Hajar Dewantara
diedarkan mulai 23 Januari 1998
ditarik tanggal 31 Desember 2008

Emisi 1999 pecahan Rp50.000 WG Supratman
diedarkan mulai 1 Juni 1999
ditarik tanggal 31 Desember 2008

Emisi 1999 Rp100.000 polymer Sukarno Hatta
diedarkan mulai 1 November 1999
ditarik tanggal 31 Desember 2008



Uang logam Bank Indonesia 1970-1997

 


Uang logam yang berlaku di Irian barat dan Riau


Uang logam peringatan
 


 
 


Semoga bermanfaat

========================SELESAI========================

No comments: