Saya memiliki 2 lembar Specimen Nomor Jalan pecahan 10.000 Rupiah Kartini 1985 :
Uang pertama memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
Nomor seri XAS 001040
Kondisi Very Fine
Stempel SPECIMEN tebal berwarna merah menyala menyilang dari kiri bawah ke kanan atas untuk sisi depan dan dari kiri atas ke kanan bawah pada sisi belakang (berlawanan arah)
Uang Specimen Nomor Jalan (pertama)
Uang kedua memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
Nomor seri XQC 309422
Kondisi AU, hanya lipat sedikit di sudut kanan bawah
Stempel SPECIMEN tipis berwarna merah yang menyilang dari sisi kiri bawah ke kanan atas baik pada sisi depan maupun belakang (arah sama).
Uang Specimen Nomor Jalan (kedua)
Pertanyaan :
Uang mana yang kemungkinan besar adalah SPECIMEN NOMOR JALAN yang ASLI?
Pilih salah satu jawaban di bawah
Jawaban :
a. Uang pertama
b. Uang kedua
c. Keduanya kemungkinan besar asli
d. Keduanya kemungkinan besar palsu
Apakah harus diuji laboratorium?
Selain mahal juga tidak praktis
Sekarang kita bisa menjawab kalau uang yang kemungkinan besar ASLI adalah
uang yang memiliki prefix XAS atau uang pertama (jawaban a)
PEMBAHASAN
Pendapat kalau SPECIMEN Nomor Jalan harus bernomor seri kecil
10.000 Rupiah emisi 1992 SPECIMEN bernomor seri XAZ 000108
Apakah 000108 termasuk nomor seri kecil?
1 Rupiah 1964 SPECIMEN bernomor seri XA 234422
Lalu apakah 234422 termasuk nomor seri besar?
Bagaimana dengan nomor seri yang ada di tengah-tengah? Kecil tidak, besarpun tidak?
1000 Rupiah 1959 SPECIMEN bernomor seri tanggung XC 5180
Nomor seri berapa yang disebut kecil? Apakah ada patokan atau batasnya?
Mungkin kita menganggap kecil kalau angkanya puluhan sampai ratusan dan disebut besar kalau sudah ribuan atau jutaan. Atau disebut kecil kalau angkanya tidak sampai setengah dari angka maksimal (misal 1537 dari 9999) dan disebut besar kalau lebih dari setengahnya (misal 7423 dari 9999).
Lalu bagaimana dengan nomor seri yang berada diantaranya seperti pada contoh di atas
5180 dari 9999. Posisinya pas di tengah-tengah.
3 lembar SPECIMEN Nomor Jalan seri pekerja 1958
Pecahan 1000 Rupiah bernomor seri XAC 00097, kita semua setuju kalau nomor seri nya kecil
Pecahan 500 Rupiah bernomor seri XAG 05649, tepat berada di tengah-tengah
(ingat angka pertama seri ini selalu 0)
Pecahan 10 Rupiah bernomor seri XAY 062161, tergolong besar bila maksimalnya 099999
Padahal ketiganya saya dapatkan dari sumber yang sama dan dapat dipercaya keasliannya
KESIMPULAN
Nomor seri berapa yang bisa disebut kecil dan berapa yang besar?
Apakah ada patokannya? Dan berapa batasnya?
Bagaimana dengan nomor seri yang berada diantaranya?
Karena jawaban tiap orang akan berbeda maka besar kecilnya nomor seri
sulit untuk dijadikan acuan.
(Kecuali bila kita berembuk dan mengambil kesepakatan bersama)
Pendapat kalau SPECIMEN Nomor Jalan harus berwarna merah menyala
Perhatikan kedua uang di atas, yang pertama bertulisan SPECIMEN dengan huruf tebal dan warna merah menyala sedang yang kedua jauh lebih kecil dan tipis. Padahal keduanya saya dapatkan dari sumber sangat terpercaya dan dapat dipastikan asli. Kita lihat contoh berikutnya :
Pecahan yang sama tetapi bentuk dan ketebalan SPECIMEN berbeda, yang atas lebih kecil tetapi lebih tebal dibandingkan yang bawah
Keduanya saya dapatkan dari ex kepala cabang suatu bank besar di Sumatera
Pecahan ini warnanya bukan merah tetapi biru dengan besar dan ketebalan yang tidak sama
Sedangkan yang ini warnanya ungu dan hitam
KESIMPULAN
Walaupun sebagian besar ada kemiripan jenis huruf (font) tetapi bentuk, warna dan ketebalan stempel SPECIMEN tidak bisa dijadikan patokan utama. Ada yang tebal dan ada yang tipis, ada yang besar juga ada yang kecil, ada yang lengkap berikut tulisan TIDAK BERLAKU dan ada yang tidak. Ada yang memakai garis di antaranya ada juga yang tidak. Bahkan ada yang warnanya biru atau hitam.
Tidak ada patokan/standarisasi jenis dan ukuran huruf.
Sungguh membingungkan.
Pendapat kalau SPECIMEN Nomor Jalan harus UNC
Saya memiliki 2 lembar Specimen nomor jalan 100 Rupiah 1964 (biru)
Yang pertama saya dapatkan dari pensiunan kepala cabang suatu bank di Sumatera sedang yang kedua dari pensiunan kepala cabang bank di Jawa Tengah. Keduanya memiliki kondisi sangat berbeda, yang satu tampak tropis, lipat di beberapa tempat, sepasang lubang staples serta sisi belakang yang bergaris-garis terkena sisa lem karena ditempatkan di album foto.
Sedangkan yang kedua berkondisi sangat baik, bersih serta tidak ada tekuk sama sekali.
Keduanya dapat dipastikan asli karena didapat dari sumber yang dapat dipercaya serta memiliki nomor seri yang berdekatan.
KESIMPULAN
Kondisi uang Specimen Nomor Jalan TIDAK SELALU HARUS UNC
Sangat tergantung dari penyimpanan pemiliknya
Jadi bagaimana kita bisa menilai keaslian uang Specimen Nomor Jalan?
Bila
Bukan dari warna stempel specimen
Bila
Bukan dari warna stempel specimen
Bukan dari bentuk stempel specimen
Bukan juga dari kualitas atau grade uangnya
Apakah harus diuji laboratorium?
Selain mahal juga tidak praktis
Mari kita lihat kembali artikel no 38 tentang Specimen Nomor Jalan tulisan pak UnO
Silahkan anda buka kembali artikel tersebut dan perhatikan prefix dari tiap-tiap uang yang ditampilkan
Rp.50.000 Suharto 1995 (XAP)
Rp.50.000 Suharto 1995 (XAP)
Rp.500 Sudirman 1968 (XAB)
Rp.20.000 Ki Hajar Dewantara 1998 (XCS)
Rp.10.000 Hamengkubuono IX 1992 (XBC)
Rp.5000 Teuku Umar 1985 (XAE)
dan
Rp.10.000 Kartini 1985 (XAR)
Lalu perhatikan pula prefix dari uang-uang yang saya dapatkan dari sumber terpercaya
Rp.10.000 Hamengkubuono IX 1992 (XAZ)
Rp.500 orangutan 1992 (XBC)
Rp.10.000 gamelan 1979 (XAK)
Rp.500 bunga bangkai 1982 (XAF)
Rp.5.000 nelayan 1975 (XAA)
Rp.1.000 lompat batu 1992 (XAQ)
Rp.100 perahu pinisi 1992 (XBN)
Lalu perhatikan pula prefix uang-uang seri pekerja di bawah ini :
Rp.500 orangutan 1992 (XBC)
Rp.10.000 gamelan 1979 (XAK)
Rp.500 bunga bangkai 1982 (XAF)
Rp.5.000 nelayan 1975 (XAA)
Rp.1.000 lompat batu 1992 (XAQ)
Rp.100 perahu pinisi 1992 (XBN)
Lalu perhatikan pula prefix uang-uang seri pekerja di bawah ini :
Rp.10 pekerja 1958 (XAY)
Rp.25 pekerja 1958 (XAH)
Rp.50 pekerja 1958 (XAQ)
Rp.500 pekerja 1958 (XAG)
Rp.5.000 pekerja 1958 (XAD)
Terakhir, perhatikan juga semua prefix uang-uang yang ada di bagian pembahasan sebelumnya
Rp.1 Sukarno 1964 (XA)
Rp.1.000 bunga 1959 (XC)
Rp.1.000 pekerja 1958 (XAC)
Rp.100 pekerja 1964 biru (XAQ)
Sudahkah anda perhatikan dengan teliti?
Sudah jelas kalau huruf pertamanya selalu dimulai dengan X
Bagainana dengan huruf keduanya?
Ternyata hanya ada 3 jenis yaitu A, B dan sangat sedikit huruf C
Sangat masuk akal kalau uang Specimen Nomor Jalan dicetak tidak terlalu banyak dan tentunya dimulai dari abjad pertama yaitu XAx dan bila habis baru dipakai XBx dan kemungkinan sedikit XCx
Rasanya hampir tidak mungkin dicetak sedemikian banyaknya sampai ke huruf-huruf yang jauh lebih besar seperti XK, XL, XM atau XQ dan XR apalagi sampai XZ
Jadi berdasarkan cara dan metode di atas kita dapat memperkirakan (bukan memastikan)
kalau uang yang KEMUNGKINAN besar ASLI sebaiknya tidak hanya dilihat dari kualitas, nomor seri kecil, tipe huruf dan sebagainya melainkan yang memiliki huruf kedua A, B atau C
Sekarang kita bisa menjawab kalau uang yang kemungkinan besar ASLI adalah
uang yang memiliki prefix XAS atau uang pertama (jawaban a)
XAS banding XQC
Kesimpulan untuk uang Specimen Nomor Jalan :
1. Sebagian besar ditemukan pada uang2 cetakan PK (hampir tidak ditemukan pada pencetak lain seperti seri RIS, kebudayaan, hewan, bunga dan Sukarno)
2. Dimulai dengan huruf X
3. Huruf kedua kemungkinan besar adalah A dan B serta sedikit C
4. Tidak ada patokan warna, bentuk dan tipe font stempel SPECIMEN
5. Tidak harus bernomor kecil
6. Tidak harus UNC
Silahkan periksa kembali uang-uang di album anda !!
Semoga artikel ini bermanfaat
Semoga artikel ini bermanfaat
Ditunggu kiriman komentar, pengalaman atau kritiknya
No comments:
Post a Comment